Wednesday, July 13, 2011

BOOK OF LIFE…(part 1)


Pernah ga sih berpikir bahwa hidup ini seperti sebuah buku cerita…

Book Of Life
Ketika kita dikirim oleh TUHAN ke dalam kandungan ibu kita masing-masing, TUHAN juga menyertai kita dengan sebuah buku tebal yang terjilid rapi dan kokoh layaknya buku-buku mahal. Awalnya buku itu belum memiliki judul apa pun, hanya kosong dengan halamannya yang masih putih bersih. Namun ketika kita lahir ke dunia ini dan untuk pertama kalinya berada dalam gendongan ayah atau ibu yang lalu memberikan kita sebuah nama berisi doa, saat itulah dengan perlahan sebuah tinta emas mengukir nama kita sebagai judul pada cover paling depan. Saat itu pula halaman pertama dari buku kita, terisi oleh cerita dan gambarnya yang pertama. Cerita tentang tangisan seorang bayi yang mengumumkan kedatangannya ke dunia, tentang linangan air mata bahagia ayah ibu, serta tentang senyum yang terukir perlahan di wajah TUHAN.

Setiap buku diciptakan berbeda dengan buku-buku yang lain – "unik" – sama seperti diri kita masing-masing. Sebab kawan, bagi TUHAN setiap anak-Nya itu unik dan buku cerita yang diberikan TUHAN untuk kaubawa adalah cerminan dari dirimu sendiri. Bukuku mungkin saja bersampulkan pelangi, bukumu bersampulkan birunya langit, sedangkan bukunya bersampulkan kelopak bunga dengan wangi mawar semerbak di setiap halamannya. Seperti itulah unik dan istimewanya diri kita di mata TUHAN.

Seperti sampul atau warnanya yang berbeda, setiap buku juga memiliki plot ceritanya masing-masing. Ya… sejak awal TUHAN telah menciptakan sebuah plot cerita utuh untuk setiap kehidupan. Sebuah plot yang lengkap dengan tangis, tawa, senyum, cobaan, dan tentu saja sebuah akhir bahagia. Walau demikian satu hal yang harus kau pahami, TUHAN mungkin saja telah menciptakan sebuah plot cerita utuh untuk kita masing-masing, namun plot itu begitu fleksibel dan mudah untuk berubah. Sehingga pada akhirnya yang akan menentukan cerita kehidupan seperti apa yang akar terukir dalam buku kita masing-masing adalah diri kita sendiri. Kitalah yang akan merajut, mengukir, membentuk, dan menentukan seberapa bahagia dan berartinya ending dari cerita dalam buku kehidupan. 

That’s what I call the book of our life….

No comments:

Post a Comment